SCM music player MOVIE REVIEW : BOHEMIAN RHAPSODY (2018) / Blogger

Senin, 12 November 2018

MOVIE REVIEW : BOHEMIAN RHAPSODY (2018)

Halo, jadi pada siang ini (dikarenakan aku sedang tidak ada kerjaan di kantor) aku memutuskan untuk menulis review tentang film yang baru aku tonton.
Yap ga salah lagi, film yang kumaksud berjudul Bohemian Rhapsody!
Sebelum aku mulai reviewnya, aku mau bercerita sedikit mengenai alasan kenapa aku tertarik untuk menonton film ini.

Alasan yang pertama (dan paling mendasar) adalah karena aku memang seorang penggemar Queen. Walaupun aku bukan die hard fans, tapi sedari aku masih duduk di bangku sekolah dasar, aku sudah terbiasa mendengar lagu-lagu Queen lewat radio dan entah mengapa aku merasa nyaman waktu mendengarkan lagu-lagu tersebut. Ditambah aku memiliki orang tua yang memang gemar menyetel lagu dari musisi-musisi seperti The Bee Gees, Phil Collins, Michael Learns to Rock (MLTR), Abba, Toto, Kenny G, David Foster, jadi selera musikku bisa dibilang lebih tua dari umurku.

Dan jugaa alasan paling khusus aku nonton film ini karna ingin dapat musical experience nya! Secara band Queen sudah "bubar" dari semenjak aku belum lahir, jadi aku berharap film Bhorep ini punya musical effect yang mantap. Ditambah sounding bioskop, jadi suasananya seakan mirip nonton konser 😃.

Film ini termasuk berdurasi cukup lama, yaitu 2 jam 10 menit. But I assure you, you won't feel that long during your watch. 

Secara keseluruhan film ini bercerita mengenai masa lalu Freddie Mercury, baik kehidupan ia saat di depan maupun di belakang media, dan juga terdapat kisah mengenai teman-teman band Freddie yang turut mengiringi perjalanan hidup dia.

                                     (*)

Lanjut, akhirnya setelah aku puas menonton film tersebut, bisa disimpulkan Bhorep memang teramat menarik dikarenakan hal-hal berikut ini:

Karakter. Dari segi karakter, para aktor dan aktris yang memainkan film ini, terlihat mendalami jiwa tokoh-tokoh Queen dengan baik. Terutama Rami Maleek yang memerankan Freddie, sang vokalis. Dua jempol untuk tim yang actingnya juara!

Storyline. Secara garis besar, alur ceritanya jelas dan dapat membangun emosi penonton. Diawali dari kisah bagaimana Queen terbentuk, sampai masa kejayaannya, hingga momen-momen kritis dimana setiap anggota Queen memiliki masalah hidupnya masing-masing namun harus tetap berhadapan dengan kesibukan band yang semakin naik daun.

Editing & effect. Faktor yang kadang luput dari perhatian penonton, kan tetapi bisa sangat berpengaruh terhadap 'feel' dan memori saat melihat film. Menurutku, Bhorep berhasil mengemas film dengan nuansa kehidupan lawas yang cocok di era 90an. Dari latar tempat, pemilihan kostum, filter warna dalam editing, hingga dialog atau percakapan yang digunakan para pemain, terkesan well-prepared. 

Pesan moral. See, a good movie is also the one that can inspire you to be a better person, and to realize what's important in your life. Dan film ini selain berhasil membuat penonton terharu, juga membuat sisi empati di pikiran kita mendapat pesan bermanfaat, salah satunya seperti: keluarga maupun teman adalah hal yang berharga, dan uang selamanya juga bukan kunci untuk kesuksesan atau kebahagiaan. 

Finally, disamping hal-hal diatas yang sudah ku sebut tadi, harapan pertamaku waktu menonton film ini (yaitu mendengarkan musik Queen secara ciamik) juga tercapai.
Seisi teater disamping kanan dan kiri tempat dudukku pun ikut bernyanyi dan bertepuk tangan, terutama saat scene Live Aid diputar.
Sepertinya bukan cuma aku yang punya anggapan nonton konser di bioskop tipis-tipis 🙂

That's all I guess for this post. Mungkin ga seasik postingan review-review lain - sorry for that

Yang jelas, Bohemian Rhapsody ini layak untuk dinikmati walaupun kamu bukan penggemar lagu Queen. Secara keseluruhan aku bisa bilang rating 8/10 pun cukup reasonable untuk film ini.

Well i hope you can enjoy it as much as I did, thanku for readiing.

Have a nice day you there ❤

Tidak ada komentar

Posting Komentar

© Blogger
Maira Gall